2 Hari Di Kota Palembang Bisa Ke Mana Aja?

Agustus 12, 2018

Siapa sih yang tidak mengenal kota Palembang? Kota yang identik dengan lezatnya pempek dan indahnya Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi. Kota yang juga merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan ini tenyata sangat menarik untuk dikunjungi. Well, kali ini aku akan membahas apa saja sih yang bisa dilakukan atau didatangi ketika sedang berada di Kota Palembang.
Actually, ini adalah seri terakhir dari cerita perjalanku selama lima hari dengan rute Lampung-Palembang. Cerita-cerita sebelumnya bisa dicek di sini :
---
Sesampai di Kertapati aku langsung memesan taxi online menuju sebuah hotel yang terletak di tengah kota. Check in, beberes dan menjelang jam 11 siang barulah mulai untuk explore Kota Palembang. Let’s rock di terik cerah matahari Palembang. Waktuku di Palembang hanya sampai besok sore, karena malamnya sudah harus kembali ke Jakarta. Di waktu yang singkat tersebut aku bisa menjelajah Palembang ke mana saja? Let’s check it out.

1.   Sungai Musi
Sebelum berbicara jauh tentang pesona wisata Palembang, marilah terlebih dahulu mengenal sekilas tentang Sungai Musi yang membelah Kota Palembang menjadi 2 bagian, Seberang Ilir dan Ulu. Sungai yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera dengan aliran sepanjang 750KM ini akan membuat mata terkakjub-takjub melihatnya. Betapa tidak ketika aku menyusuri sungai ini dengan perahu motor, kerut keningku sampai berlapis-lapis. Banyak kapal-kapal besar yang berlabuh di pinggir atau di tengah sungai. Aktivitas industripun sangat padat di pinggir sungai. Telisik punya telisik ternyata inilah kegunaan salah satu dari Sungai Musi. Dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk operasional mereka. Seperti bongkar muat barang atau pendistribusian kebutuhan perusahaan. Salah satu perusahaan yang terkenal yang diuntungkan oleh Sungai Musi adalah PT Pupuk Sriwijaya. Jadi jangan heran ketika melihat padatnya sisi pinggir Sungai Musi dengan kegiatan proyek-proyek yang banyak bertaburan. 
Kapal besar ditengah Sungai Musi
2.   Jembatan Ampera
Kalau tadi Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi Ilir dan Ulu, lalu apa yang menghubungkan ke duanya? Jawabannya adalah Jembatan Ampera yang melintas elok di atas Sungai Musi sekaligus menjadi icon penting bagi Kota Palembang. Sejarahnya jembatan ini merupakan peninggalan Jepang yang diresmikan oleh Soekarno. Dulupun katanya juga bernama Jembatan Bung Karno, sebagai bentuk apresiasi masyarakat atas jasa Soekarno menghubungkan Ilir dan Ulu Kota Palembang.  

     3. Kawasan Benteng Kuto Besak
Yap, ini dia destinasi pertama yang aku jelajahi ketika berada di Palembang. Awalnya niat ke sini sebenarnya untuk mencari informasi perahu/perahu motor/getek untuk menuju sebuah pulau yang terdapat di tengah-tengah Sungai Musi. Biasa, sok-sok jepret dulu setelahnya baru tanya-tanya kepada bapak-bapak yang banyak mewarkan kapal entah itu ke pulau atau hanya sekadar berkeliling Sungai Musi. Berhasil mengumpulkan beberapa info tentang penyebrangan dan sewa menyewa kapal, aku menyimpan nomor telp bapaknya terlebih dahulu dengan alasan masih cari-cari info. Padahal ingin membandingkan dengan yang lain, nanti baru dilanjut dengan negosiasi.
Benteng Kuto Besak merupakan sebuah bangunan keraton yang dibangun pada abad 17 sekaligus merupakan pusat Kesultanan Palembang kala itu. Terletak di pinggir Sungai Musi tentu benteng ini sangat mempunyai daya tarik memikat pengunjung. Namun kali ini aku bukan untuk menelisik lebih dekat tentang Kuto Besak melainkan berjalan-jalan sekaligus menengok sekitar.
Bagi pecinta poto genic yang selalu dipertanyakan no pic=hoax, di sini jugalah tempatnya untuk membuktikan kalau sudah pernah bertapak di Palembang. Sebuah tulisan besar berwarna merah dengan kata PALEMBANG tertonggok dengan background Sungai Musi. See, jangan sampai lupa untuk mengabadikan potret diri di sini.
Hal menarik lainnya lagi tentang benteng yang terletak di Jalan Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Bukit Kecil, ini adalah tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan Jembatan Ampera terutama malam hari. Warna-warni kerlap-kerlip lampu Ampera dan kapal-kapal yang berada di tengah Sungai Musi sangat elok dipandang mata. Senja menjelang malam sangat apik di sini. Bahkan ketika malam minggu aku berkunjung ke sini, kawasan ini sedang ramai-ramainya. Layar putih membentang tinggi, para polisi, tentara dan tentunya warga Palembang berbondong-bondong memenuhi kawasan Benteng Kuto Besak. Ternyata sedang ada pemutaran film Proklamasi. Kerennya lagi antusias masyarakat sangat luar biasa, malam itu banyak lautan manusia duduk bersila memenuhi lapangan yang terbentang dekat Kuto Besak demi menonton layar tancap. Mengingat sejarah perjuangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
Ampera senja jelang malam (By @herii__28)
4.   Pulau Kemaro
Melalui negosiasi panjang akhirnya terjadilah kesepakatan sewa-menyewa sebuah perahu motor untuk mengantarkanku menuju Pulau Kemaro. Selain menyewa sendiri sebuah perahu kapal, sebenarnya juga terdapat perahu cepat menuju Pulau Kemaro. Bedanya, kalau sewa sendiri bisa berhenti di mana saja sesuai yang diinginkan kalau perahu cepat semacam perahu penumpang, penuh pengunjung dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Mempertimbangkan karena aku ingin berhenti di spot-spot yang diingingkan untuk menjepret beberapa poto seperti berhenti di tengah-tengah sungai dengan background Jembatan Ampera, akhirnya aku memutuskan untuk menyewa perahu motor seharga 135.000 dengan kesepakatan tidak berbatas waktu di Pulau Kemaronya. Baiknya memang negosiasi jelas dulu dengan bapak perahu motornya, biar sama-sama enak dan tidak ada yang dirugikan.
Berlayar ke Pulau Kemaro paling hanya memakan waktu 15-20 menit saja. Menjelang pulau dari kejauhan sudah tampak sebuah ujung Pagoda berwarna identik merah. Yap, ini dia salah satunya yang menjadi daya tarik Pulau Kemaro, pagoda berlantai 9 yang menjulang tinggi. Lebih tepatnya Pulau Kemaro ini merupakan kawasan tempat ibadah. Terdapat di sini sebuah vihara cina (Klenteng Hok Tjing Rio), kuil Buddha, makan putri Palembang Siti Fatimah dan makam Tan Bun An (pangerang) yang berdarah tiongkok. Ada sebuah legenda melekat tentang Pulau Kemaro yang sampai saat sekarang ini masih terus menjadi perbincangan masyarakat. Bahkan kisah cintanya tersebut dengan Siti Fatimah diabadikan pada sebuah batu yang dapat ditemukan di sini.
Selain itu di pinggir pusat ibadah ini banyak terdapat warung-warung terpal yang dikelola oleh warnga sekitar. Tak elak, semangkuk mie rebus dan kepala muda menjadi santapanku di siang terik matahari Palembang.
Legenda Pulau Kemaro
Pagoda menjulang tinggi di belakangnya

5.   The River Side Restaurant, Palembang
Sekarang mari kita beranjak ke urusan kuliner.
Ada sebuah restaurant yang digadang-gadangkan terletak di dekat Benteng Kuto Besak, namanya The River Side Restaurant. Sebenarnya banyak restaurant-restaurant ternama di sepanjang kawasan ini, namun yang satu ini cukup menarik perhatianku. Karena lokasinya yang pas untuk menatap keindahan Jembatan Ampera malam hari. Duduk dibagian outdoor, menikmati hidangan bersama angin malam Sungai Musi, live music dan melihat pemandangan ciamik Jembatan Ampera di kejauhan sana, sungguh kenikmatan yang hakiki.
Restaurant terapung yang berbentuk kapal besar ini juga memiliki pilihan menu yang sangat variasi. Selain ada makanan khas Palembang, restaurant ini juga menyuguhkan makanan-makanan khas seafood seperti udang, pindang, kepiting dan banyak lainnya lagi. Nuasannya yang kental dan luas membuat tempat ini sangat direkomendasikan. Berkujung ke Palembang sangat sayang rasanya jika tidak ikut mencoba nuansa makan malam di sini.

6.   Pempek Candy
Kuliner berikutnya yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Palembang adalah Pempek Candy. Sumpah ini adalah pempek ter thabest yang pernah aku cicip. Terletak di Jl. Kapten A. Rivai No. 5-7 Palembang lokasi ini aku tempuh dengan naik becak dari hotel. Bolehlah sesekali menikmati Kota Palembang dengan naik becak. Sebenarnya sih ada ojek online, tapi kalau lokasinya yang tidak terlalu jauh, tak pa pa toh coba dijangkau dengan becak. Berbagi dengan bapak-bapak becak yang mangkal depan hotel.
Tidak hanya khusus menjual pempek, di Candy ini juga terdapat banyak pilihan kerupuk-kerupuk ikan khas Palembang yang bisa dibawa pulang. Asli kalau tidak rem, bakal kalap. Selain itu, pengunjung yang datang juga bisa menikmati hidangan pempek yang masih panas-panasnya. Ada sebuah resto mini bagi yang ingin makan di sini. Hhhmm, kuahnya yang khas, testur pempeknya yang luar biasa pas membuat lidah tak henti-hentinya memuji kenikmatan pempek Candy. Bagi yang ingin bawa pulang, jangan khawatir. Paket pempek Candy sudah dilengkapi dengan kemasan dan ketahanan yang aman. Bahkan bisa awet selama seminggu ditaruh di freezer.
So, bagi penggila pempek silakan datang kemari dan nikmati aroma cita rasa yang khas pempek Palembang sesungguhnya. 
FYI :   Pempek Candy
          Jl. Kapten A. Rivai No. 5-7 Palembang
          Telp. (0711) 368820-369001
          WhatsApp. 0812-7235-5777 (Ssstt, bisa pesan by WA dan kirim alamat loh)

7.   Lamonde Cake Irwansyah
Tentunya sudah tidak asing kan ya sekarang ini di mana-mana ada kue kekinian yang digagas oleh para artis ternama Indonesia. Ya, begitu juga dengan Palembang. Salah satu kue kekinian yang mengusung oleh-oleh khas Palembang adalah Lamonde cake yang berada di bawah naungan artis peran Irwansyah. Dengan becak yang sama aku meminta bapaknya untuk berbelok ke Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 76. Tujuannya Lamonde Cake.
“Oh kue artis itu ya Neng.” Tebak si bapak ketika aku bilang Lamonde.
Hampir sama sih dengan kebanyakan kue kinian artis, inipun juga merupakan kue bolu gulung tapi memang dikemas lebih ekslusif, apik dan unik. Terdapat beberapa pilihan rasa seperti Chocomaltine, Saycheez, G-Tea, Red Light dan Coffee. Ya bolehlah, kue satu ini dimasukkan dalam list oleh-oleh Palembang.

8.   Pasar 16 Ilir
Lalu kalau mau beli oleh-oleh berupa souvenir khas Palembang gitu di mana?
Yuhu, di sinilah dia satu-satunya pusat belanja murah terbesar dan teramai di Kota Palembang. Tepatnya pasar ini bisa dibilang semacam pasar tradisional. Super lengkap, mulai dari kebutuhan dapur, pakaian, hingga cendera mata seperti kain songket ada di pasar ini. Namanya pasar, kalau tidak bertanya-tanya ya bakal kebigungan mencari satu pusat yang diinginkan. Karena sangat luas sekali apalagi ditambah dengan tempatnya yang strategis. Meski tak berhasil memborong satu barangpun di sini, tapi setidaknya aku sudah melihat sekilas transaksi pasar di Kota Palembang ini.

          Itu dia beberapa rekomendasi tempat yang bisa didatangi ketika berada di Kota Palembang. Meski memiliki waktu kunjungan singkat, masih bisa kok jelajah Kota Palembang sepuasnya. Tunggu apalagi, yuk segera berkemas. 
               More Pictures check on my Instagram account : @wilda_ze

You Might Also Like

0 Comments