Penginapan di Way Kambas

November 29, 2017


Siang itu saya datang dalam terik matahari yang tegak menjulang di hamparan hutan Way Kambas. Memasuki plang bertuliskan Selamat Datang di Way Kambas laju roda dua masih terus berjalan membelah semak-semak di pinggir jalan. Dominasi masih dengan jalanan tak beraspal, sesekali masuk lobang dan terus seperti itu sampai menemukan beberapa warung berjejer di pinggir jalan. Pak Pal di depan terus lurus sampai mentok lalu belok kanan. MAHOUT HOUSE tepat di tangganya, Pak Mukson, ojek pangkalan yang mengantarkan saya  dari pertigaan Tridatu berhenti dan menyilakan untuk turun seperti yang dilakukan Pak Pal di depannya. Inilah dia penginapan tempat di mana saya akan bermalam di malam pertama di Way Kambas ini.
          Taman Nasional Way Kambas merupakan taman nasional incaran saya setelah mengenal beberapa taman nasional lainnya di Indonesia terutama saat eksplorasi Jawa Timur tahun 2014 silam. Ilmu yang dapat dipetik di sini adalah ilmu Gajah. Ya, sebagai salah satu tempat konservasi Gajah ternama tentu Way Kambas sudah sangat banyak dikenal oleh masyarakat luas termasuk juga wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Karena rasa keingintahuan lebih dalam itulah saya menobatkan Way Kambas menjadi list wajib kunjung tahun ini.
          Awalnya saya hanya berniat untuk kunjungan tek tok saja. Datang siang dan balik sore, menyesuaikan dengan jadwal Damri. Namun, ditengah rombak itinerary perjalanan Lampung-Palembang akhirnya saya memutuskan untuk merasakan sensasi malam berlalu di Way Kambas setelah mengetahui kalau ternyata di dalam kawasan taman nasional ini ada fasilitas penginapan. Alhasil, setelah berselancar di dunia maya saya menemukan kontak Pak Pal, selaku penanggungjawab Mahout House.
          Dikarenakan kunjungan saya ke sini adalah saat long weekend ke khawatiran full booked pun menghantui. Buru-buru setelah memantapkan rute perjalanan saya memutuskan untuk keep 1 kamar untuk saya dan satu orang teman seperjalanan yang ikut mengarungi lautan Sumatera bersama. Menghindari resiko, kalau-kalau on the spot ternyata kamar sudah penuh semua. Masa harus tidur di kandang gajah?

So, apa fasilitas dan kelebihan dari penginapan di Way Kambas ini?

Let’s check it out…
  • Tidur berdampingan dengan gajah. 
Yap, penginapan ini persis terletak di sebelah kandang gajah. Saat malam tiba para gajah akan beristirahat di kandangnya masing-masing. Tidur mereka akan diawasi oleh pawang yang sedang piket malam. Bayangkan, sebelum tidur kamu bisa menyaksikan puluhan gajah di kandang mereka masing-masing dalam sorotan lampu kemerah-merahan dan ya jangan kaget juga ya, kalau malam-malam bakal mendengar dengkuran gajah.
  • You'll get a lot of privileges 
Sebagai tamu kehormatan yang menginap di Mahout House tentu saja ada fasilitas-fasilitas mumpuni yang bisa didapat dengan cuma-cuma tanpa perlu by one get one free atau sampai mengunggu discount up to 70%. Setelah tercatat sebagai tamu dan konfirmasi fix kepada Pak Pal beliau sudah sangat banyak membantu dan mengarahkan perjalanan sampai pertemuan pertama pun terjadi di Tridatu.
Awalnya saya mengira kalau Damri tujuan Way Kambas masih terus aktif mengantarkan para tamu sampai ke dalam, kawasan utama Way Kambas. Namun, ternyata keputusan Damri itu hanya berlaku beberapa bulan saja setelah di publikasikan. Setelah dievaluasi ternyata jalur Damri kembali seperti semula, hanya sampai Tridatu saja. Dari pertigaan ini Pak Pal menawarkan diri menjemput tamunya dan mengantarkan masuk ke dalam kawasan Way Kambas. Itulah keuntungan pertama yang di dapat antar-jemput Tridatu-Way Kambas.
Privilege berikutnya adalah dapat tiket gratis menonton atraksi gajah. Yang mana pengunjung lainnya diharuskan membayar tiket sedangkan saya dan teman disilakan masuk sebagai tamu istimewa. Tidak hanya itu, saya pun diberi kesempatan untuk ikut andil dalam atraksi bersama si tampan Pangeran (*gajah). Alhamdulillah ya. 

Pangeran tersenyum saat mencium saya

Tidak sampai di situ saja, Pak Pal juga mengguide dengan sempurna. Diberi kesempatan juga bermain hingga mengenal lebih dekat rumah sakit gajah. Tak ketinggalan yang saya tunggu-tunggu, safari gajah dengan jalur yang berbeda dari biasanya. Safari hampir satu jam tapi bayarnya cuma setengah jam. Next, saya akan kembali lagi ke sini untuk merasakan safari malam yang ditawarkan oleh Pak Pal. 
  • Kamarnya yang luas dan lega.
Di dalam kamar terdapat dua kasur, lantai yang masih besar dan lega. Bahkan satu kamar ini bisa menampung hampir 10 orang dan tidak akan dikenakan cash apapun, dalam artian harga tetap sama meski bawa satu keluarga (kakek, nenek, mama, papa, kakak, adik, ponakan-ponakan) tidur di dalam satu kamar. Murah kan? 

  • Tersedia 6 kamar.
So, monggo bisa diboyong seluruh keluarga untuk merasakan nuansa menginap di salah satu taman nasional di Indonesia ini.
  • Ada 4 kamar mandi 
Tapi pada saat saya menginap hanya 3 kamar mandi yang berfungsi. Kamar mandinya juga bersih, ketersediaan air juga diperhatikan di sini. So, tidak usah takut air bakal mati. Kalau mati tinggal minta tolong kepada petugas yang ada, mereka sungguh care terhadap tamu yang menginap. Setidaknya begitulah yang saya rasakan ketika mau mandi malam hari dan air tidak menyala. 

  • Dilengkapi dapur umum, wastafel dan juga kompor. 
Kurang lengkap apa lagi coba? Tentu saja saya tidak melewatkan fasilitas ini. Sebagai seseorang yang suka minum air hangat saya menyalakan kompor dan mulai masak air, untuk mengisi termos air panas dan tentu juga untuk menyeduh teh dan jahe susu hangat. Sayang, kurang komplit mie rebus tidak tersedia di dalam ransel. Andai punya stok mie, telur dan rawit nikmat tak terhingga rasanya, malam-malam ditengah hutan ditemani semangkok mie rebus dan jahe hangat.  

  • Menikmati sunset dan sunrise persis di depan kamar.
Membuka pintu kamar di pagi hari akan disambut oleh sang mentari yang siap beraksi. Duh, betapa pagi yang memukau kala itu. Sedangkan sore kemaren sunset pun juga berhasil menyentuh hati persis di dekat kandang gajah. Setidaknya dua pesona matahari ini bisa menjadi “fasilitas” tambahan untuk para tamu yang menginap.

View ciamik persis depan kamar
  • Sebagai informasi warung-warung yang berjualan di sekitar objek Way Kambas baru buka jam 8/9 pagi dan sudah tutup jam 4/5 sore. So, pastikan diluar jam tersebut sudah punya stock makanan. Karena di Way Kambas tidak akan ada fasilitas delivery makanan apalagi go-food. Kalau tidak bawa bekal, bisa pesan ke warung yang buka, bungkus, dan bawa ke kamar untuk disantap. Air mineral pun juga begitu. But, kemaren itu setelah menyetok 2 liter air mineral di kamar ternyata malam harinya petugas yang jaga mengantarkan juga 2 liter air beserta gelas ke kamar. I don’t know, was facility or wasn’t.  
Balkon di bekalang penginapan, masih bisa buat leyeh-leyeh
  • Kelebihan lainnya kalau menginap di sini adalah bisa poto sepuasnya dengan gajah. Dari berbagai gaya dan sudut pandang, dari berbagai object dan latar, terserah. Kembali ke poin ke dua, salah satu privilege yang bisa didapat ketika menginap di sini. Mau berfoto seperti apa, bisa. Bisa di atur tentunya.
  • And the last one is price
Ini dia nih yang ditunggu-tunggu. Berapa harga semalam untuk menginap di Way Kambas? Tidak perlu mengeluarkan sampai 300rb rupiah sudah bisa mendapatkan semua fasilitas dan keuntungan seperti yang dijabarkan di atas. Rp 250.000,- saja untuk satu kamar per malamnya. Silakan mau diisi berapa orang dan memakai dapur sepuasnya, begitu ujar pak Pal. Tapi,tetap sadar diri ya, kalau mau menginap dan masak rame-rame.

Way Kambas adalah kehidupan gajah yang menarik untuk dipahami lebih dalam. Datang dan berkunjunglah ke sana! Akan banyak ilmu yang didapat. Baik dari penjabaran para petugas yang sudah berkecimpung puluhan tahun di dunia gajah maupun dari keadaan sekitar yang menimbulkan rasa keingintahuan yang banyak. Yuk, berkunjung ke Lampung dan jangan lupa mampir ke Way Kambas. 


"Bagian dari 5 hari perjalanan Lampung - Palembang" 
Baca juga : 

You Might Also Like

14 Comments

  1. Balasan
    1. Hallo, terima kasih sudah mampir. Ini nomor HP Pak pal nya 0813-6909-4913

      Hapus

  2. Hay, mbak nya di jemput sama pak pal? Itu kita kasih tips apa dia ada tarifnya yah mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya minta dijemput pak Pal. Nanti safari gajahnya sama beliau juga. Jadi bisa kasih tips

      Hapus
  3. halo kak bs minta kontak?mybe bs share sputar tripnya..mo nny2 jg sputar waykambas..tx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo.. bisa contact sy di DM Instagram @wilda_ze
      Senang bisa membantu :)

      Hapus
  4. Terima kasih informasinya mbak.. Pingin bgt ke sana ajak anak2 sy yg banyak ini, hihihi.. Itu kamar mandi di luar kamar atau di dalam ya?
    Cuacanya panas begitu, apa cukup nyaman pakai 1 kipas angin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mb.. terima kasih sudah mampir.
      kamar mandinya di luar tapi masih dalam satu bangunan, jadi gampang bolak-baliknya.
      Cuacanya panas-adem mb. Panas yg ga terik banget, karena masih kawasan hutan kan.
      Hayooo diajak mb pasukannya ke Way Kambas, pasti pada seru n asyik deh :)

      Hapus
  5. Nice review, mba... saya kebetulan lagi hunting penginapan di Way Kambas. Mudah2an bisa ketemu jadwalnya nih sama pak Pal.

    Terima kasih ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mb sudah mampir. Semoga ya. Mungkin sebelum ke sana bisa konfirmasi ke beliau terlebih dahulu.

      Hapus
    2. Sudah contact ke Pak Pal... sayang sekali full booked, mba... hihihih... pas weekend
      penuh...

      Hapus
    3. Waah makin rame aja ya peminat Way Kambas. Padahal waktu itu sy ke sana long weekend loh, bahkan ga ada satupun pengunjung lain yg nginep selain sy seorang

      Hapus
  6. Hi mbak, apakah di dapurnya ada alat2 masaknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, alat secukupnya aja sih mba. buat masak air, waktu itu ada. kalau yg lain2 ga ada.

      Hapus