Pengalaman Pertama Menginap di Airbnb Malang

Maret 21, 2019

Sekilas tentang AirBnB. 
Airbnb itu adalah sebuah platform atau aplikasi untuk booking penginapan. Cara booking-nya pun juga gampang, tinggal masuk ke laman website resminya Airbnb.com atau download aplikasinya via playstore. Jangkauannya sangat luas hingga berbagai penjuru dunia. Konsep yang diusung oleh Airbnb adalah penginapan dengan bentuk ala rumahan atau apartment. Jadi aplikasi ini bekerja sama dengan orang-orang lokal yang mau menyewakan rumah atau apartemen mereka untuk nanti ditempati oleh tamu yang request. Entah itu nanti bakal tinggal bersama si empunya (host) atau memang dapat kosongan tempat, sesuai dengan ketentuan masing-masing penawaran penginapan. 
Semakin mewabahnya virus jalan-jalan dewasa ini, Airbnb ini menjadi alternative bagi para traveler kantong menengah. Karena harganya bisa dibilang agak sedikit miring dari hotel kelas atas atau penginapan setara. Tentu saja karena yang ditawarkan adalah rumah penduduk, villa atau apartment. Apalagi kalau jalan-jalannya ramai, jadi bisa sharing harga lebih murah, lagi-lagi sesuai dengan ketentuan, ya. Selain dari segi harga, fasilitas yang didapatpun biasanya banyak salah satunya ketersediaan dapur berserta kitchen set-nya. Untuk yang bepergian jauh dan menetap lama sangat membantu, bisa masak seperti di rumah sendiri. 
Kebanyakan Airbnb memang terletak di pinggir pusat kota, tapi masih bisa diakses dengan mudah menuju lokasi-lokasi inti pariwisata. Atau, bisa jadi memang ada yang sengaja mencari penginapan yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Nah, Airbnb inilah solusinya. 
          Beberapa waktu yang lalu akhirnya untuk pertama kali aku merasakan sensasi menginap di Airbnb. Keperluan di Jawa Timur, khususnya Malang membuatku menetap untuk beberapa hari. Setelah berselancar memilih mana yang terbaik, entah itu dari segi fasilitas maupun harga akhirnya memutuskan untuk mem-booking sebuah penginapan dengan konsep perumahan di daerah Pakis. Katanya sih, Pakis ini agak sedikit jauh dari pusat kota Malang alias pinggiran. Lebih dekat menuju ke arah Bromo. But I don’t think so. Karena masih sangat bisa dan gampang mau ke mana-mana apalagi jaman sekarang yang sudah banyak bertebaran ojek atau taxi online.
Oh ya, untuk melakukan booking Airbnb mengharuskan kita untuk full payment diawal dengan konversi menggunakan mata uang dollar melalui kartu kredit. Hanya ini satu-satunya cara melakukan reservasi bagi para pengguna di Indonesia.
Lalu bagaimana kesanku menginap di Airbnb untuk pertama kalinya?
            Here’s the story
Komplek are penginapan
           Kalau mau mencari penginapan ini di situs Airbnb namanya adalah Gardenia Suites Room Balcony. Alamat lengkapnya nanti bakal di konfirmasi sama host-nya kalau kita sudah booked and payment. Lokasinya sangat nyaman karena terletak di kawasan perumahan. Selain itu pastinya keamannya juga terjaga. Karena ketika mau masuk bakal ditanya satpam terlebih dahulu. Penginapan ini juga persis terletak dekat gerbang masuk. Gerbang utama kompleks, langsung deh sebelah kiri. Jadi gak susah-susah muter nyari alamatnya ke dalam. 
            Di penginapan ini tersedia 4 kamar. 3 kamar ada di lantai atas (lantai dua) sedangkan 1 kamar lainnya ada di lantai bawah (lantai 1). Kamar yang aku tempati adalah kamar yang paling besar. Fasilitas di dalam kamarnya paling kumplit daripada 3 kamar lainnya. Ada 2 kasur besar tentunya, TV, AC, private bathroom dengan bathtub, handuk, sabun mandi dan pasta gigi standar seperti hotel, wastafel serta ada water heater juga. Selain itu juga ada balcony, jadi bisa buat jemur baju di depan atau melihat-lihat pemandangan sekitar perumahan.
Kamar mandi yang bersih dan lega
Rintik hujan menyambut. Poto dijepret dari balcony
          Hanya saja aku merasa ada sedikit yang kurang yaitu tidak adanya lemari besar untuk menyimpan baju. Hanya terdapat sebuah mini loker sebagai rak TV. Selain itu juga gorden untuk kaca kamarnya langsung gorden tertutup, tidak ada tirai putih sebagai kamuflase kalau dibuka siang hari. Jadi ya, harus agak was-was membuka gorden karena persis di depannya ada rumah lain juga yang tentu kalau melihat ke kamar kita akan tampak langsung. Jadi agak kurang nyaman aja kalau sehabis mandi pakai handuk atau pakai-pakaian yang agak terbuka. Harus lihat-lihat situasi.
Gorden terbuka langsung kelihatan
            Masih di lantai 2, juga terdapat sebuah sharing bathroom. Kamar mandi tersebut untuk 2 kamar yang tidak ada private bathroom-nya. Tapi kalau mendesak, boleh juga kita memakainya.
            Di lantai bawah ada lobby petugas (semacam meja resepsionis), kursi tunggu dan dapur. Di dapur juga  lengkap. Ada kompor beserta peralatan masak standar seperti wajan dan lainnya. Wastafel, dispenser dan juga ada kopi atau teh. Lumayan bisa buat minuman hangat di pagi hari. Selain itu juga ada sebuah kulkas. Semua ini kita sebagai tamu diperkenankan menggunakannya. Praktis bukan?
        Di depan penginapan ada lahan parkir juga yang cukup luas. Ya, maklum karena perumahan. Nah yang ini juga penting. Ada petugas yang standby. Jadi kalau butuh apa-apa bisa bertanya atau minta tolong padanya. Satu lagi, di penginapan ini juga ada menu Sushi yang bisa kita pesan. Jadi kalau mendadak perut lapar, bisa pesan. So, tak perlu khawatir  urusan perut apalagi seperti yang sudah aku bilang diawal, pesen fast-food via aplikasi ojek online-pun bisa. Atau mau ke luar sedikit dari area komplek, juga banyak jajanan murah terutama sore hari.
Meja resepsionis dan lobby
            Satu fasilitas lainnya lagi yang dapat kita rasakan ketika menginap di sini adalah kolam renang. Yap, masih dalam area kompleks ada sebuah kolam renang yang bisa kita pakai. Menyenangkan bukan, dapat rehat di tempat nyaman dengan fasilitas komplit?
            Ketika chek in aku sempat mengobrol sebentar dengan yang punya. Kebetulan beliau juga yang menyambut langsung pas datang. Beliau bernama Pak Opan, asli orang Sulawesi tepatnya dari Palu. Ketika ngobrol juga sempat aku bertanya tentang bencana gempa yang melanda Palu beberapa bulan yang lalu. Beliau menceritakan kisahnya dan apa yang dihadapi oleh warga pasca bencana alam tersebut. Alasan itu jugalah dia membawa serta keluarganya ke Malang. Tahu siapa yang membuat Sushi tadi? Yap, istri beliau.
            Dari Pak Opan juga aku baru tahu. Ternyata penginapan ini juga menawarkan paket wisata Malang, Batu dan Bromo. Khusus untuk Bromo mereka punya paket private trip seharga Rp1.250.000,-. Tidak hanya itu, kalau butuh rental mobil juga ada sebuah mobil pajero yang siap untuk disewakan kepada para tamu yang menginap. Kisaran harga rent car Rp600.000,-.
            Satu hal terakhir yang aku sangat nyaman menginap di sini adalah sepanjang malam ada radio yang diputar di lantai bawah. Walau tidak terdengar sampai atas. Mungkin fungsinya agar suasana tidak terlalu diam mencekam. Jadi kalau tengah malam mau turun ke dapur, tidak takut karena ada music yang menemani. Seru, kan?
            Oke, ini yang terakhir. SSstt, penginapan ini bisa dibilang berada di kawasan perumahan elite di Pakis. Menginap di sini juga bisa dibilang berlagak orang kaya. Kenapa demikian? Aku waktu dijemput oleh salah satu operator trip mau ke Bromo tengah malam, sama peserta lain dibilang, “Itu loh si Mbak yang orang Malang yang tinggalnya di perumahan” hehe gak tahu aja dia, padahal mah itu penginapan.
Itu dia kamar yang paling atas
Thanks for reading. Semoga bisa menjadi referensi bagi yang mau ke Malang.

More picture on my Instagram @wildahikmalia


Artikel ini adalah bagian dari long trip-ku di Jawa Timur 1-5 Maret 2019. Monggo dibaca juga cerita lainnya :
1.    Penginapan di Malang
4.    Goa Tetes
5.    Madura

You Might Also Like

1 Comments